Monday, October 3, 2016

MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN CABAI SECARA ORGANIK

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pembangunan pertanian selama ini telah memberikan dukungan yang sangat tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan pangan rakyat Indonesia, namun demikian disadari bahwa dibalik keberhasilan tersebut terdapat kelemahan-kelemahanyang perlu diperbaiki. Produksi yang tinggi yang telah dicapai banyak didukung oleh teknologi yang memerlukan input (masukan) bahan-bahan anorganik yang tinggi terutama bahan kimia pertanian seperti pupuk urea, TSP/SP-36, KCl, pestisida, herbisida, dan produk-produk kimia lainnya yang berbahaya bagi kesehatan dengan dosis yang tinggi secara terus-menerus, terbukti menimbulkan banyak pencemaran yang dapat menyumbang degradasi fungsi lingkungan dan perusakan sumberdaya alam, serta penurunan daya dukung lingkungan.
Kesadaran akan akibat yang ditimbulkan dampak tersebut, perhatian masyarakat dunia perlahan mulai bergeser ke pertanian yang berwawasan lingkungan. Dewasa ini masyarakat sangat peduli terhadap alam dan kesehatan, maka muncullah teknologi alternatif lain, yang dikenal dengan “pertanian organik”, “usaha tani organik”, “pertanian alami”, atau “pertanian berkelanjutan masukan rendah”. Pengertian tersebut pada dasarnya mempunyai prinsip dan tujuan yang sama, yaitu untuk melukiskan sistem pertanian yang bergantung pada produk-produk organik dan alami, serta secara total tidak termasuk penggunaan bahan-bahan sintetik.
Cabai merah (Capsicum annum) merupakan salahsatu jenis sayura n penting yang bernilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di daerah tropika seperti di Indonesia. Cabai sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan sebagiannya untuk ekspor  alam bentuk kering, saus, tepung dan lainnya  Di Propinsi Lampung, cabai merah termasuk salah satu komoditi tanaman sayuran unggulan. Komoditi tersebut banyak diusahakan di lahan  ering baik dataran tinggi maupun dataran rendah. Propinsi Lampung mempunyai potensi sumberdaya alam khususnya lahan kering yang sesuai untuk pengembangan tanaman pangan dan hortikultura. Optimalisasi pemanfaatan lahan kering tersebut dapat dilakukan melalui penyediaan teknologi spesifik lokasi.
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan akan produksi cabai merah yang lebih kompetitif, diperlukan upaya peningkatan produksi yang mengacu pada peningkatan efisiensi baik ekonomi, mutu maupun produktivitas melalui penerapan teknologi mulai dari penentuan lokasi, penanganan benih, penanaman, pemeliharaan, hingga penanganan panen yang tepat.
Beberapa kegiatan yang diharapkan dapat menunjang dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan keuntungan produktivitas pertanian dalam jangka panjang, meningkatkan kualitas lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan adalah sebagai berikut:
a.       Pengendalian Hama Terpadu
Pengendalian Hama Terpadu merupakan suatu pendekatan untuk mengendalikan hama yang dikombinasikan dengan metode-metode biologi, budaya, fisik dan kimia, dalam upaya untuk meminimalkan; biaya, kesehatan dan resiko-resiko lingkungan.
b.      Sistem Rotasi dan Budidaya Rumput
Sistem pengelolaan budidaya rumput intensif yang baru adalah dengan memberikan tempat bagi binatang ternak di luar areal pertanian pokok yang ditanami rumput berkualitas tinggi, dan secara tidak langsung dapat menurunkan biaya pemberian pakan. Selain itu, rotasi dimaksudkan pula untuk memberikan waktu bagi pematangan pupuk organik. Areal peternakan yang dipadukan dengan rumput atau kebun buah-buahan dapat memiliki keuntungan ganda, antara lain ternak dapat menghasilkan pupuk kandang yang merupakan pupuk untuk areal pertanian.
c.       Konservasi Lahan
Beberapa metode konservasi lahan termasuk penanaman alur, mengurangi atau tidak melakukan pembajakan lahan, dan pencegahan tanah hilang baik oleh erosi angin maupun erosi air.
d.      Menjaga Kualitas Air/Lahan Basah
Konservasi dan perlindungan sumberdaya air telah menjadi bagian penting dalam pertanian. Banyak diantara kegiatan-kegiatan pertanian yang telah dilaksanakan tanpa memperhatikan kualitas air. Biasanya lahan basah berperan penting dalam melakukan penyaringan nutrisi (pupuk anoraganik) dan pestisida.
e.       Tanaman Pelindung
Penanaman tanaman-tanaman seperti gandum dan semanggi pada akhir musim panen tanaman sayuran atau sereal, dapat menyediakan beberapa manfaat termasuk menekan pertumbuhan gulma (weed), pengendalian erosi, dan meningkatkan nutrisi dan kualitas tanah.
f.       Diversifikasi Lahan dan Tanaman
Bertanam dengan memiliki varietas yang cukup banyak di lahan pertanian dapat mengurangi kondisi ekstrim dari cuaca, hama penggangu tanaman, dan harga pasar. Peningkatan diversifikasi tanaman dan jenis tanaman lain seperti pohonpohon dan rumput-rumputan, juga dapat memberikan kontribusi terhadap konservasi lahan, habitat binatang, dan meningkatkan populasi serangga yang bermanfaat.
g.      Pengelolaan Nutrisi Tanaman
Pengelolaan nutrisi tanaman dengan baik dapat meningkatkan kondisi tanah dan melindungi lingkungan tanah. Peningkatan penggunaan sumberdaya nutrisi di lahan pertanian, seperti pupuk kandang dan tanaman kacang-kacangan (leguminosa) sebagai penutup tanah dapat mengurangi biaya pupuk anorganik yang harus dikeluarkan. Beberapa jenis pupuk organik antara lain:
a)      Pengomposan
b)      Penggunaan kascing
c)      Penggunaan Pupuk Hijauan (dedaunan)
d)     Penambahan nutrisi pada tanah dengan emulsi ikan dan rumput laut.

Syarat Tumbuh
Cabai merah dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi, pada lahan sawah atau tegalan dengan ketinggian 0-1000 m dpl. Tanah yang baik untuk pertanaman cabai adalah yang berstruktur remah atau gembur, subur, banyak mengandung bahan organik, pH tanah antara 6-7. Kandungan air tanah juga perlu diperhatikan. Tanaman cabai yang dibudidayakan di sawah sebaiknya ditanam pada akhir musim hujan, sedangkan di tegalan ditanam pada musim hujan.
B.     Pokok Pembahasan
C.    Tujuan Pembahasan



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Bahan Tanam
Untuk bahan tanam benih cabai organic yang digunakan sampai saat ini banyak varietas cabai yang sudah dilepas di pasaran, baik yang hibrida maupun yang non hibrida M-DT

B.     Persemaian
Untuk memperoleh bibit yang baik umumnya dilakukan penyemaian biji/benihdi tempat  persemaian, kemudian dilakukan penyapihan (pembumbungan) sebelum ditanam  dilapangan.
Tempat persemaian berupa bedengan berukuran lebar 1 m, diberi naungan atap plastic  transparan, dan atap menghadap ke timur.  Media persemaian terdiri dari campuran tanah halus dan pupuk kandang steril (1:1). Sebelum disemai bibit direndam dalam air hangat (50oC) atau larutan Previcur N (1 cc) selama 1 jam, untuk mempercepat perkecambahan dan menghilangkan hama/penyakit yang terbawa benih.
 Benih disebar rata pada bedengan dan ditutupi tipis tanah halus, lalu ditutupi lagi dengan daun pisang atau karung basah, Setelah benih berkecambah (7-8 hari) tutup daun pisang atau karung dibuka. Setelah membentuk 2 helai daun (12-14 hari) bibit dipindahkan ke dalam bumbungan dengan media yang sama (campuran tanah dan pupuk kandang). Bumbungan dapat  mengurangi kerusakan akar bila dipindahkan ke lapangan.
Inokulasi cendawan mikoriza sebanyak 10 gr/pohon sangat bermanfaat, karena dapat mempercepat laju pertumbuhan dan kesehatan tanaman di persemaian, juga dapat  meningkatkan daya hidup dan pertumbuhan tanaman di lapangan. Penyiraman dilakukan secukupnya tidak terlalu basah atau kering. Persemaian juga disiangi dengan cara mencabut gulma yang tumbuh, Bibit yang tampak terserang hama atau penyakit dibuang dan dimusnahkan.Sebelum dipindah ke lapangan dilakukan penguatan bibit dengan jalan membuka atap persemaian supaya bibit menerima langsung sinar matahari dan mengurangi penyiraman  secara bertahap.
Penguatan bibit dilakukan selama 7 hari. Bibit siap ditanam setelah berumur 3-4 minggu dalam bumbungan. Bibit tersebut sudah membentuk 4-6 helai daun, dan tinggi 5-10 cm.

C.    Penyiapan Lahan
Penyiapan lahan bertujuan untuk memperbaiki drainase dan aerasi tanah, meratakan permukaan tanah dan menghilangkan gulma.Pengolahan tanah berupa pembajakan/pencangkulan, pembersihan gulma, perataan permukaan tanah, dan pembuatan bedengan, guludan, garitan, lubang tanam,Untuk lahan kering/tegalan: lahan diolah sedalamØ 30-40 cm sampai gembur, dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 30 cm, jarak antar bedeng 30 cm. Dibuat garitangaritan atau lubang tanam dengan jarak tanam (50-60 cm) x(40-50 cm).
Untuk lahan sawah,  lahan dibuat bedengan dengan lebar 1,5 m. Antara bedengan dibuat parit sedalam 50 cm dan lebar 50 cm. Tanah di atas bedengan diolah sampai gembur dan lubang tanam dibuat dengan jarak tanam 50 cm x 40 cm.

D.    Penanaman
Pemilihan waktu tanam yang tepat sangat penting, terutama berhubungan dengan ketersediaan air, curah hujan, temperatur, dan gangguan hama/penyakit.
    Sebaiknya cabai ditanam pada bulan agak kering, tetapi air tanah masih cukup tersedia. Waktu tanam yang baik juga tergantung jenis lahan, pada lahan kering pada awal musim hujan, pada lahan sawah pada akhir musim hujan sedangkan pada lahan beririgasi teknis akhir musim hujan (Maret-April) dan awal musim kemarau  (Mei-Juni).

Sebelum tanam, garitan-garitanØ yang telah disiapkan diberi pupuk kandang atau kompos, dengan cara dihamparkan pada garitan. Di atas pupuk kandang atau kompos diletakkan sebagian pupuk buatan, kemudian diaduk dengan tanah. Bedengan kemudian disiram dengan air sampai kapasitas lapang (lembab tapi tidak becek).Dipasang mulsa plastik hitam perak dan dibuat lubang tanam.Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari

E.     Pemulsaan
Penggunaan mulsa pada budidaya cabai merupakan salah satu usaha untuk memberikan kondisi lingkungan pertumbuhan yang baik.Mulsa dapat memelihara struktur tanah tetap gembur, memelihara kelembaban dan suhu tanah. Juga akan mengurangi pencucian hara, menekan gulma dan mengurangi erosi tanah.
 Mulsa plastik hitam perak dapat digunakan untuk penanaman cabai, dipasang sebelum tanam cabai.Penggunaan mulsa plastik hitam perak dapat meningkatkan hasil cabai, mengurangi kerusakan tanaman karena hama trips dan tungau, dan menunda insiden virus. Penggunaan mulsa jerami setebal 5 cm (10 ton/ha)Ø juga dapat meningkatkan hasil cabai, tetapi mulsa jerami sebaiknya digunakan pada musim kemarau, dipasang 2 minggu setelah tanam.

F.     Pengapuran
Kemasaman (pH) tanah mempengaruhi ketersediaan hara bagi tanaman. Pada pH netral (6,5-7,5) unsur-unsur hara tersedia dalam jumlah yang cukup banyak (optimal). Pada pH < 6,0 ketersediaan hara P, K, Ca, S, Mg, dan Mo menurun dengan cepat. Pada pH > 8 ketersediaan hara N, Fe, Mn, Bo, Cu, dan Zn relatif sedikit.
Cabai mempunyai toleransi yang sedang terhadap kemasaman tanah, dapat tumbuh baik pada kisaran pH tanah antara 5,5- 6,8. Pada tanah masam (pH < 5,5) perlu dilakukan pengapuran dengan kapur pertanian sebanyak 1-2 ton/ha. Pengapuran dilakukan 3-4 minggu sebelum tanam, dengan cara kapur disebar rata pada permukaan tanah kemudian diaduk dengan tanah.

G.    Pemupukan
Untuk penanamanØ cabai pada lahan kering di dataran tinggi/medium (jenis Andosol/Latosol) adalah sebagai berikut: Pemupukan dasar terdiri dari pupuk kandang kuda (20-30 ton/ha) atau pupuk kandang ayam (15-20 ton/ha) dilakukan satu minggu sebelum tanam. Untuk penanaman cabai pada lahan sawah diØ dataran rendah (jenis aluvial) pupuk kandang ayam (15-20 ton/ha) atau kompos (5-10 ton/ha).


H.    Pengairan
Cabai termasukØ tanaman yang tidak tahan kekeringan, tetapi juga tidak tahan terhadap genangan air. Air diperlukan dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan atau kurang. Kelembaban tanah yang ideal 60-80% kapasitas lapang. Masa kritis yaitu saat pertumbuhan vegetatif cepat, pembungaan dan pembuahan.Jumlah kebutuhan air per tanaman selama pertumbuhan vegetatif 250 ml tiap 2 hari, dan  meningkat jadi 450 ml tiap 2 hari pada masa pembungaan. Atau pengairan sistem digenang (leb) selama 15-30 menit kemudian airnya dikeluarkan dari petakan.

I.       Pengendalian Hama dan Penyakit
Untuk pengendalian hama dan penyakit pada cabai organic ini dapat dilakukan dengan cara teknis maupun manual secara langsung, juga penggunaan musuh alami di areal pertanaman cara ini sangat baik digunakan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Apabila perlu menggunakan pestisida pestisida yang digunakan adalah pestisida nabati yang dapat dibuat secara tradisional.

J.      Panen Dan Pasca Panen
1.      Panen
Cabai merahØ dapat di panen pertama kali pada umur 70-75 hari setelah tanam untuk dataran rendah.dan pada umur 4-5 bulan untuk dataran tinggi, dengan interval panen 3-7 hari. Buah rusak yang disebabkan oleh lalat atau antraknose segera dimusnahkan.Buah yang akan dijual segar dipanen matang. Buah yang dikirim untuk jarak jauh dipanen waktu buah matang hijau. Buah yang akan dikeringkan dipanen setelah matang penuh. Sortasi dilakukan untuk memisahkan buah cabai merah yang sehat, bentuk normal dan baik.Kemasan diberi lubang angin yang cukup atau menggunakan karung jala.Tempat penyimpanan harus kering, sejuk dan cukup sirkulasi udara.
2.      Pasca Panen
Pengeringan Cara Petani. Secara garis besar pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengeringan alami dan pengeringan buatan. Pengeringan alami dapat dilakukan dengan penyinaran matahari langsung misalnya dengan penyinaran atau pemanfaatan energi panas. Pengeringan yang umumnya digunakan oleh petani adalah dengan menggunakan lantai semen atau pasangan batu bata yang diplester. Selain cara tersebut pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan rak-rak yang dibuat dari kayu atau anyaman bambu. Pengeringan cara petani mempunyai keuntungan tidak memerlukan bahan bakar sehingga biaya pengeringan murah, memperluas kesempatan kerja dan sinar matahari mampu menembus ke dalam jaringan sel bahan. Sedangkan kerugiannya antara lain: suhu pengeringan dan kelembaban tidak dapat dikontrol, hanya  berlangsung bila ada sinar matahari.
a.       Pengeringan buatan
Pengeringan buatan dengan energi matahari pada prinsipnya sinar matahari digunakan sebagai pengganti sumber panas dari bahan bakar pada saat pengeringan. Pengeringan buatan berbentuk seperti lemari dengan dinding terbuat dari plastik dan rangka terbuat dari kayu. Jumlah rak disesuaikan dengan besar dan ukuran alat pengering. Rancangan alat pengering terdiri dari tiga bagian yaitu cerobong, ruang pengering, dan kolektor. Kolektor terdiri dari isolator yang terbuat dari seng bergelombang, yang berfungsi sebagai pengubah sinar matahari menjadi sumber panas.

b.      Pengeringan dengan oven
Alat ini mengunakan sumber panas dari tenaga listrik. Cabai merah dapat dikeringkan dalam bentuk utuh atau dibelah. Cabai merah yang dibelah pengeringannya lebih cepat dibandingkan dengan cabai yang dikeringkan utuh. Pengeringan dengan oven dapat dilakukan pada suhu 60o C selama 20-25 jam. Untuk menjaga agar warna cabai merah tetap baik, setelah dibelah cabai segera dikeringkan. Cara lain adalah direndam dalam larutan bisulfit (Natrium Sulfit/ Natrium Metabisulfit) 0,2 % selama 5-10 menit.
v  Saus Cabai Merah
-          Pilih cabai merah yang warna merahnya seragam. Cabai yang berwarna hijau atau merah kehijauan tidak dianjurkan digunakan dalam pembuatan saus cabai, karena akan menyebabkan saus cabai menjadi kecoklat-coklatan.
-          Setelah dibuang tangkainya, cabai merah dicuci bersih lalu dikukus sampai matang. Lama pemanasan tergantung pada banyaknya cabai merah yang dikukus. Setelah matang cabai merah digiling bersama bumbu-bumbu yang terdiri dari: bawang merah 1%, bawang putih 1%, berdasarkan berat bahan kedua bumbu tersebut ditambahkan bersama cabai pada saat cabai dihancurkan sampai diperoleh bubur cabai.
-          Selanjutnya bubur cabai dipanaskan dan ditambahkan gula 6%, garam 2%, dan cuka 0,25% (berdasarkan berat bahan), semua bahan dipanaskan. Saus cabai yang telah dimasak dimasukan dalam botol, lalu dilakukan pasteurisasi selama 30 menit.
v  Tepung Cabai
-          Pilih cabai yang sehat dan berwarna merah yang seragam.
-          Dilakukan pemanasan awal (blansing) 7-10 menit lalu dikeringkan menggunakan oven atau alat pengering dengan energi surya.
-          Setelah kering diangkat dan digiling sampai halus.
-          Dikemas dengan pengemasan yang ideal seperti dengan botol kaca atau polyethylene yang tidak mudah menyerap uap air. Simpan ditempat yang kering.
-          Sebagai tambahan: cabai kering yang telah dibuat tepung dapat dicampur dengan rempah-rempah lainnya dan dapat digunakan sebagai bumbu siap pakai.













BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari budidaya cabai organic ini adalah sebagai berikut :
1.      Pada saat sekarang ini telah dilakukan perbaikan budidaya tanaman yang mengacu pada pertanian organik, karena selain baik bagi kesehatan tubuh juga baik untuk memperbaiki tekstur dan struktur tanah.
2.      Pertanian organik adalah pertanian yang terbebas dari bahan kimia yang dapat merusak lingkungan maupun ekosistem.Cabai merah (Capsicum annum) merupakan salahsatu jenis sayura n penting yang bernilai ekonomis tinggi.Untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas yang baik bagi tanaman hendaklah diperhatikan tata cara budidaya dan pemberian unsure hara yang diperlukan.
3.      Dalam pertanian organik dianjurkan menggunakanØ bahan – bahan yang organik seperti pupuk organik, pestisida nabati dan predator atau musuh alami hama. Dalam pertanian organik, penggunaan pestisida an organik sangatlah di batasi karena lama kelamaan dapat mengakibatkan resurjensi terhadap hama itu sendiri. Maka dari itu penggunaan bahan – bahan an organik harus lah sesuai dengan dosis yang dianjurkan dan tidak boleh berlebihan.

B.     Saran
Adapun saran yang penulis harapkan dari selesainya makalah ini adalah ;
1.        Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan isi makalah ini
2.        Dapat menambah pengetahuan dan menjadi suatu bahan pembelajaran
3.        Serta dapat membuka wawasan bagi pembaca makalah ini




DAFTAR PUSTAKA

Kasumbogo Untung. 1997. Peranan Pertanian Organik Dalam Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan. Makalah yang Dibawakan Dalam Seminar Nasional Pertanian Organik.

http//www.pertanian-organik.com

http//www.budidaya-tanaman-cabai.com



2 comments:

  1. izin copas min, buat keperluan tugas

    ReplyDelete
  2. Saya di sini untuk berkongsi kesaksian saya tentang apa yang dilakukan syarikat pinjaman yang dipercayai untuk saya. Nama saya Nikita Tanya, dari Rusia dan saya ibu yang cantik dari 3 kanak-kanak saya kehilangan dana saya untuk mendapatkan pinjaman yang sangat sukar untuk saya dan anak-anak saya, saya pergi ke talian untuk mencari bantuan pinjaman semua harapan adalah hilang sehingga satu hari yang setia ketika saya bertemu kawan saya yang baru-baru ini memperoleh pinjaman dari Perkhidmatan Pendanaan Le_Meridian Dia memperkenalkan saya kepada syarikat pinjaman yang jujur ini yang membantu saya mendapat pinjaman dalam masa 5 hari kerja, saya akan berterima kasih untuk selama-lamanya kepada Bapak Benjamin, kerana membantu saya kembali berjalan kaki. Anda boleh menghubungi Encik Benjamin melalui e-mel: lfdsloans@lemeridianfds.com, mereka tidak tahu saya melakukan ini untuk mereka, tetapi saya hanya perlu melakukannya kerana ramai orang di luar sana yang memerlukan bantuan pinjaman sila datang ke syarikat ini dan selamatkan. Watsats: (+ 1 989-394-3740)

    ReplyDelete