DAFTAR ISI................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
BABI I
PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA.................................................................. 3
A. Landasan Teori..................................................................................... 3
1. Perkembangbiakan Tumbuhan Secara
Vegetatif.............................. 3
2. Perkembanganbiakan Vegetatif
Alami............................................. 3
3. Perkembangbiakan Vegetatif
Buatan............................................... 5
BAB III
PEMBAHASAN............................................................................. 7
A. Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif.............................................. 7
B. Siklus Hidup Aseksual Atau Vegetatif................................................. 7
C. Perkembangbiakan Vegetatif Ada Dua
Jenis....................................... 8
1. Perkembangbiakan Vegetatif Alami................................................. 8
2. Perkembangbiakan Vegetatif
Buatan............................................. 10
BAB IV PENUTUP..................................................................................... 15
1. Simpulan.............................................................................................. 15
2. Saran.................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 10
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangbiakan secara vegetatif merupakan cara
perkembangbiakan yang dilakukan tumbuhan tanpa melibatkan bantuan manusia.
Contoh perkembangbiakan secara vegetatif alami antara lain: Rhizoma, Stolon,
Umbi lapis, Tunas, Umbi batang, Spora. Sedangkan perkembangbiakan secara
vegetatif buatan merupakan cara perkembangbiakan tumbuhan yang sengaja
dilakukan oleh manusia. Manusia sengaja memanfaatkan kemampuan maristematis
tumbuhan untuk menghasilkan lebih banyak keturunan. Cara perkembangbiakan ini
tergolong cara yang sangat efektif karena dilakukan dalam waktu yang relative
lebih singkat dibandingkan dengan perkembang biakan secara vegetatif alami.
Contoh perkembangbiakan secara vegetatif buatan antara lain: stek, cangkok,
sambung, tempel (okulasi), merunduk, kultur jaringan.
Pembiakan dengan cara vegetatif adalah pembiakan yang
menggunakan bagian-bagian pada tanaman tersebut seperti batang, daun, akar,
ranting, umbi, pucuk untuk menghasilkan individu baru. Pembiakan dengan cara
ini lebih banyak digunakan karena memiliki keunggulan yaitu, produk yang
dihasilkan memiliki sifat yang mirip dengan induknya. Prinsip dari pembiakan
vegetatif ini adalah merangsang tunas adventif yang ada pada bagian tersebut
sehingga dapat tumbuh dengan sempurna, yaitu memiliki akar, daun, dan batang
sekaligus.
Grafting atau penyambungan merupakan metode perbanyakan
vegetatif buatan.Grafting/penyambungan adalah seni menyambungkan 2 jaringan
tanaman hidup sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang
sebagai satu tanaman gabungan. Teknik apapun yang memenuhi kriteria ini dapat
digolongkan sebagai metode grafting. Sedangkan budding adalah salah satu bentuk
dari grafting, dengan ukuran batang atas tereduksi menjadi hanya satu mata
tunas. Tanaman bagian atas disebut entris atau batang atas
(scion), sedangkan tanaman batang bawah disebut understam atau batang bawah
(rootstock). Batang atas berupa potongan pucuk tanaman yang terdiri atas
beberapa tunas dorman yang akan berkembang menjadi tajuk, sedang batang bawah
akan berkembang menjadi sistem perakaran .
Alasan-alasan dilakukannya penyambungan antara lain untuk
menghasikan sifat-sifat klon yang tidak dapat dilakukan dengan cara stek atau
mencangkok, untuk memperbaiki jenis-jenis tanaman, untuk mempercepat
berbuahnya dari bibit yang diseleksi, untuk memperbaiki bagian-bagian pohon
yang rusak. Dan alasan lain untuk melakukan grafting adalah :memperoleh
keuntungan dari batang bawah tertentu, seperti perakaran kuat, toleran terhadap
lingkungan tertentu, mengubah kultivar dari tanaman yang telah
berproduksi, yang disebut top working, mempercepat kematangan reproduktif dan
produksi buah lebih awal,mempercepat pertumbuhan tanaman dan mengurangi
waktu produksi, mendapatkan bentuk pertumbuhan tanaman khusus dan
memperbaiki kerusakan pada tanaman. Aplikasi grafting juga dapat
dilakukan untuk membuat satu tanaman dengan jenis yang berbeda-beda, untuk
mengatasi masalah polinasi, dalam kasus self-incompability atau tanaman berumah
dua .
Pada makalah ini kita akan membahas perkembangbiakan secara
vegetatif buatan yaitu sambung atau enten pada tumbuhan Sansiveira sp. ,seperti
yang sudah di jelaskan sebelumnya bahwa perkembangbiakan secara vegetatif
buatan merupakan cara perkembangbiakan tumbuhan yang sengaja dilakukan oleh
manusia. Tujuan utama melakukan teknik sambung ini adalah untuk menggabungkan
dua sifat unggul dari individu yang berbeda. Jadi selain bisa menghasilkan
keturunan tumbuhan tersebut juga bisa menghasilkan variestas tanaman yang baru
dengan menggabungkan dua sifat unggul tanaman yang masih ada dalam satu genus
atau keluarga. Teknik sambung pada makalah kali ini akan kita terapkan pada
tumbuhan Sansiveira sp.
B. Tujuan
Teknik penyambungan ini bisa di terapkan untuk beberapa keperluan, yaitu
membuat tanaman unggul, memperbaiki bagian-bagian pohon yang rusak, dan juga
untuk membantu pertumbuhan tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSATAKA
A. Landasan Teori
1.
Perkembangbiakan
Tumbuhan Secara Vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan
makhluk hidup yang terjadi tanpa melalui perkawinan.
Perkembangbiakan
vegetatif ada 2 macam yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.
2.
Perkembangan
Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan
makhluk hidup/tumbuhan yang terjadi tanpa melalui bantuan manusia, jadi
dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri. Perkembangbiakan secara vegetatif terdiri
dari pembentukan tunas, rizoma (akar tinggal/ akar rimpang), umbi lapis, umbi
batang, geragih atau stolon, umbi akar, tunas adventif, spora dan membelah diri.
a. Pembentukan Tunas
Tunas biasanya tumbuh disamping induknya, induk dengan tunas
yang masing-masing dianggap induvidu baru dan akan membentuk rumpun dan tunas
tersebut berasal dari tunas ketiak bagian tumbuhan didalam tanah. Contoh
tumbuhan bertunas pakis haji (cycas rumphii), bamboo (bambusa sp), pisang (musa
paradisiaca), nanas, palem, dan tebu (saccharum officinarum).
b. Rizoma (akar tinggal/akar rimpang)
Akar
tinggal adalah bagian batang yang tumbuh mendatar didalam tanah dan menyerupai
akar. Batang-batang beruas-ruas dan disetiap ruas dapat tumbuh tunas.
Akar tinggal mempunyai ciri-ciri:
v Bentuk seperti akar, tetapi
berbuku-buku seperti batang.
v Pada ujung terdapat kuncup.
v Pada setiap buku/ruas terdapat daun
yang berubah menjadi sisik.
v Di setiap ketiak sisik terdapat mata
tunas.
Contoh
tumbuhan rizoma lengkuas (alpina officinarum), jahe (zingiber officinale),
kunyit ( curcuma domestica), kencur (kaempferia galangal), temulawak, dan lidah
mertua (sansivera sp).
c. Umbi Lapis
Umbi lapis adalah umbi yang berlapis-lapis dan ditengahnya
tumbuh tunas. Pada permukaan atas dari setiap buku, tumbuh daun yang tebal
dengan satu atau dua kuncup ketiak yang letaknya berdekatan sehingga seperti
berlapis-lapis. Contoh tumbuhan yang umbi lapis yaitu bawang merah (allium cepa),
bawang putih (allium sativum), bawang daun (allium fistulosum), bunga bakung
(crinum asiaticum), dan bunga tulip.
d. Umbi Batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh ke dalam tanah, ujung
batang tersebut menggembung membentuk umbi untuk menyimpan cadangan makanan.
Umbi batang merupakan batang yang menggembung karena berisi cadangan makanan dan pada permukannya terdapat daun yang berubah menjadi sisik. Pada ketiak sisik terdapat mata tunas sebagai calon individu baru. Contoh tumbuhan umbi batang yaitu kentang (solanum tuberrodum), ubi jalar (ipomoea batatas), gadung (dioscorea hispida), dan gambili (dioscorea aculata).
Umbi batang merupakan batang yang menggembung karena berisi cadangan makanan dan pada permukannya terdapat daun yang berubah menjadi sisik. Pada ketiak sisik terdapat mata tunas sebagai calon individu baru. Contoh tumbuhan umbi batang yaitu kentang (solanum tuberrodum), ubi jalar (ipomoea batatas), gadung (dioscorea hispida), dan gambili (dioscorea aculata).
e. Geragih/Stolon
Geragih merupakan batang yang menjalar diatas permukaan
tanah dan apabila batang tersebut tertimbun tanah akan tumbuh menjadi tanaman
baru. Contoh tanaman geragih diatas permukaan tanah yaitu pegagan (centella
asiatica), arbei, dan semanggi. Geragih yang menjalar dibawah permukaan tanah
dan disebut stolon. Contoh tumbuhan bergeragih dibawah permukaan tanah adalah
rumput teki (cyperus rotundus) dan rumput pantai (spinifex sp).
f. Umbi Akar
Umbi akar adalah akar yang berubah fungsi sebagai penyimpan
cadangan makanan dan hanya dapat tumbuh menjadi individu baru apabila ditanam
bersama sedikit batang yang bertunas. Ciri-ciri umbi akar adalah umbi tidak
berbuku-buku, umbi tidak mempunyai kuncup dan daun, dan umbi tidak mempunyai
mata tunas. Contoh tumbuhan umbi akar adalah singkong (manihot utilissima),
dahlia dan wortel.
g. Tunas Adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh pada bagian-bagian
tertentu seperti pada akar, daun, dsb. Tunas adventif yang dipisahkan dari
induknya dapat tumbuh membentuk individu baru. Contoh tunas adventif pada akar
adalah kersen (muntingia calabura), sukun (arthocarpus communis), kesemek
(dyospiros knaki), jambu biji (psidium guavajava) dan cemara. Contoh tumbuhan
tunas daun yaitu cocor bebek dan begonia.
h. Spora
Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora antara lain
tumbuhan paku, jamur, dan ganggang. Bentuk spora seperti biji, tetapi sangat
kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata saja. Spora dapat digunakan
dengan menggunakan mikroskop. Spora dibentuk dan disimpan di dalam kotak spora
yang disebut sporangium.
i.
Membelah
Diri
Tumbuhan tingkat rendah berkembang biak dengan membelah
diri. Tumbuhan tingkat rendah itu terdiri atas satu sel, misalnya ganggang
hijau. Jadi, ganggang hijau memperoleh keturunan dengan cara membelah diri sel
tubuhnya menjadi dua.
3.
Perkembangbiakan
Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan vegetatif secara buatan adalah
perkembangbiaknya tumbuhan tanpa perkawinan, dengan bantuan campur tangan
manusia.
a. Mencangkok
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan
dengan jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya
tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa
dipotong dan ditanam di tempat lain. Pengambilan batang tanaman yang sudah
tumbuh akarnya, dapat dilakukan pada tanaman: dikotil, berkambium, bergetah,
berkayu. Contoh: mangga, jeruk, jambu air, rambutan, sawo.
Keuntungan mencangkok antara lain lebih cepat berbuah, cepat
berkembangbiaknya, batang pendek, mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
Sedangkan kerugiannya antara lain perakaran tidak kuat, induk cepat mati jika
banyak dicangkok, hasil lebih sedikit.
b. Stek
Adalah menanam bagian tertentu tumbuhan tanpa menunggu
tumbuhan akar baru terlebih dahulu. Bagian yang distek adalah: batang, tangkai,
dan daun.
v Stek batang : ketela pohon, tebu,
sirih.
v Stek daun : cocor bebek, begonia,
sansivera.
v Stek tangkai : kembang sepatu, mawar.
c. Okulasi/menempel
Adalah dengan cara menempelkan mata tunas dari satu tumbuhan
ke batang tumbuhan lain yang sejenis. Tujuannya menggabungkan dua sifat baik
pada tumbuhan sehingga didapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat lebih baik
dari tanaman induk. Contoh: mangga, belimbing. Alpukat.
d. Sambung Pucuk/Enten
Adalah menyatukan pucuk dengan batang bawah dari tumbuhan
yang sejenis. Tujuannya menggabungkan dua sifat baik pada tumbuhan sehingga
didapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat lebih baik dari tanaman induk.
Contoh: kembang sepatu, durian, kopi, jambu.
e. Runduk
Adalah dengan cara mengerat sedikit batang kemudian
merundukkan ke dalam tanah. Ini dapat dilakukan pada batang tanaman yang
panjang dan lentur. Contoh: melati, alamanda, apel, dan mawar pagar.
f. Kultur Jaringan
Yaitu mengambil jaringan tertentu (tunas, daun, akar) dan
dikembangkan dalam media khusus. Contoh: kelapa sawit, anggrek.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif
Perbanyakan secara vegetatif adalah perbanyakan tanaman menggunakan bagian –
bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang dan daun. Bahan tanaman yang
berasal dari bagian vegetatif disebut bibit. Baik perbanyakan secara vegetatif
(benih) maupun perbanyakan secara vegetatif (bibit), kedua – duanya digunakan
petani karena masing – masing mempunyai kelebihan.
Selain itu setiap jenis tanaman mempunyai sifat spesifik dalam kaitanyan dengan
bahan tanaman ini. Tanaman – tanaman seperti : padi, jagung, kedelai, kacang
tanah, gamdum, kelapa sulit diperbanyak secara vegetatif kecuali dengan
menggunakan teknik kultur jaringan. Sedangkan tanaman rambutan, apel, kopi,
kakao,tebu, ubikayu, ubijalar, dan lainya lebih baik diperbanyak secara
vegetatif.
B. Siklus Hidup Aseksual Atau Vegetatif
Pada perbanyakan secara aseksual atau vegetatif genotip dari tanaman induk
diwarisi secara sempurna. Bagian – bagian tanaman pada fase siklus seksual
maupun dapat digunakan sebagai bahan tanaman awal. Bahan yang dipilih untuk
perbanyakan karena sifat vegetatifnya dan diambil sebelum mencapai fase dewasa
akan tetapi menunjukan sifat juvenilnya. Bahan tanaman yang dipilih karena
sifat bunga dan buahnya tidak lagi menunjukan sifat juvenilnya ataupun
transisinya dan tetap secara biologis dewasa.
Dengan demikian perlu dikatahui fase vegetatif dan fase pembungaan. Fase
vegetatif adalah fase pertumbuhan tanaman dengan perpanjangan akar dan batang,
peningkatan volume tanaman dan perluasan daun. Pada fase pembungaan
perpanjangan batang berakhir dan beberapa titik tumbuh berubah menjadi kuncup
dan akhirnya membentuk buah dan biji.
Perbanyakan secara vegetatif mencakup beberapa cara antaralain : stek ( batang,
akar dan daun ) okulasi dan penyambungan tidak seperti perbanyakan secara
generatif yang dapat di tanam langsung dilapangan, kecuali untuk benih yang
berukuran kecil, untuk perbanyakan secara vegetatif biasanya perlu disemaikan dulu
sebelum ditanam dilapangan.
Persemaian, diperlukan dengan maksud
untuk :
1) Memudahkan pemeliharaan tanaman,
misalnya penyiraman yang harus dilakukan pagi dan sore,
2) Menyediakan media tanam yang sangat
bagus, misalnya permukaan tanah halus dan bila perlu dicampur pasir,
3) Mengurangi biaya dan tenaga kerja,
misalnya bila harus menggunakan naungan daripada membuat naungan tersebar
diseluruh lahan lebih murah membuat naungan dibedengan persemaian,
4) Memeberi kesempatan menyeleksi
tanaman yang baik untuk dipindah dilapangan sehingga akan mengurangi persentase
sulaman, dan
5) Pada jenis – jenis tanaman tertentu
dengan transplanting ( pindah tanam ) memungkinkan diperoleh pertumbuhan
tanaman dan diperoleh pertumbuhan tanaman dan hasil panen yang lebih tinggi.
C. Perkembangbiakan Vegetatif Ada Dua
Jenis
Perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan
vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif yang terjadi dengan
sendirinya tanpa bantuan manusia dinamakan vegetatif alami. Sebaliknya,
perkembangbiakan vegetatif yang melibatkan bantuan manusia disebut
vegetatif buatan.
1.
Perkembangbiakan
Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif alami dimulai dari tumbuhnya
tunas pada bagian tumbuhan. Tunas selanjutnya akan menjadi tanaman baru. Pada
umumnya, tunas tumbuh pada ruas batang, ketiak daun, ujung akar, dan tepi daun.
Tunas yang tumbuh pada ujung akar atau tepi daun disebut tunas adventif Jika
tunas tumbuh dekat induknya dinamakan rumpun, seperti rumpun bambu dan rumpun
pisang.
Berikut ini jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif
alami:
a. Akar tinggal
Akar tinggal (rizoma) adalah batang yang tumbuh
menjalar dalam tanah atau disebut juga akar tinggal, akar rimpang, atau akar
tongkat. Tanaman yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas,
jahe, alang-alang, kunyit, dan temulawak dan lain-lain.
Ciri-ciri akar tinggal:
v Mirip akar tetapi berbuku-buku dan
pada ujungnya terdapat kuncup;
v Pada setiap buku terdapat daun yang
berubah menjadi sisik;
v Pada setiap ketiak sisik terdapat
tunas.
b. Umbi lapis
Bagian tanaman yang membengkak dalam tanah karena menyimpan
cadangan makanan disebut umbi. Umbi lapis merupakan umbi yang berlapis-lapis
dan tumbuh tunas di tengahnya. Umbi lapis baru yang berasal dari ketiak terluar
akan tumbuh membentuk tunas. Pada umbi lapis, tunas tumbuh di antara
daun dan cakram. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis di
antaranya adalah bawang, bunga bakung, bungan tulip, dan lain-lain.
c. Umbi akar
Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena
berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Umbi akar dapat tidak
mempunyai tunas dan tidak berbuku-buku. Tanaman yang berkembang biak
dengan umbi akar, misalnya wortel dan dahlia
d. Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam
tanah. Bagian ini sesungguhnya merupakan cadangan makanan yang disimpan pada
bagian batang. Jika umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan menjadi tanaman
baru. Contohnya adalah kentang dan ubi jalar.
e. Geragih (stolon)
Geragih adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan
tanah. Geragih tersusun atas ruas-ruas. Setiap ruas yang menempel
pada tanah akan membentuk akar dan tumbuh tunas baru. Tanaman baru
akan tumbuh pada ruas-ruasnya dan tidak bergantung pada induknya. Jenis tanaman
yang berkembang biak dengan geragih di antaranya adalah stroberi, pegagan atau
antanan, dan rumput teki.
f. Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh di luar bagian
batang. Tunas ini tumbuh pada tepi daun, seperti cocor bebek. Selain pada tepi
daun, tunas ini dapat tumbuh pada akar, seperti suskun dan kesemek.
g. Spora
Spora terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur. Spora
terdapat di dalam kotak spora yang terletak di tepi daun tumbuhan paku. Contoh
tumbuhan paku yang sering kita lihat untuk tanaman hias adalah suplir. Pada
tepi daun suplir terdapat butiran yang merupakan kotak spora. Spora ini
merupakan alat perkembangbiakan tanaman suplir.
2.
Perkembangbiakan
Vegetatif Buatan
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, cepat berbuah, dan
menyerupai induknya, pembiakan ini sengaja dibantu manusia. Tujuannya
adalah untuk memperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan tidak bergantung
pada musim. Pembiakan secara vegetatif buatan di antaranya adalah
cangkok, stek, okulasi, enten, dan runduk. Berikut ini beberapa cara pembiakan
secara vegetatif buatan :
a. Cangkok
Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat
berbuah dan mempunyai sifat-sifat yang sama dengan induknya. Jika tanaman induknya
berbuah manis, maka cangkokannya menghasilkan buah yang manis pula. Selain itu,
mencangkok lebih cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan menanam
bijinya. Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai batang kayu
dan berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga. Namun tanaman hasil
cangkokan memiliki beberapa kelemahan. Tanaman hasil cangkokan hanya
memiliki akar serabut, sehingga mudah tumbang/roboh dan umur tanaman lebih
pendek dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari biji.
Berikut adalah cara mencangkok tanaman. Sediakan
Alat dan bahan yang digunakan dalam mencangkok, antara lain : tali
pengikat/rafia, pisau yang tajam, serabut kelapa atau
plastik, gunting, tanah yang subur , dan cabang/ranting yang
akan kita cangkok.
Langkah - langkah mencangkok adalah sebagai berikut berikut
:
1) Pilih cabang atau ranting yang tidak
terlalu tua ataupun terlalu muda.
2) Kuliti hingga bersih cabang atau
ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
3) Kerat kambiumnya hingga bersih, dan
angin-anginkan.
4) Tutup dengan tanah, kemudian
dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
5) Ikat pada kedua ujungnya seperti
membungkus permen. Bila menggunakan plastik,lubangi plastiknya terlebih
dahulu agar air siraman bisa keluar dan tanah tidak terlalu basah.
6) Jaga kelembaban tanah dengan cara
menyiramnya setiap hari (jika musim kemarau).
7) Setelah banyak akar yang tumbuh,
potong cabang atau ranting tersebut, kemudian tanam di pot. Setelah tumbuh
dengan baik baru ditanam di tanah.
b. Stek
Stek adalah cara mengembangbiakkan tanaman dengan
menggunakan bagian dari batang tumbuhan tersebut. Bagian
tanaman yang dapat ditanam dapat berupa batang, tangkai, atau daun.
Tidak semua tumbuhan dapat disetek. Stek daun dapat dilakukan pada tanaman
cocor bebek dan begonia. Stek akar dapat dilakukan pada tanaman sukun dan stek
batang dapat dilakukan pada tanaman singkong. Stek tangkai dapat dilakukan pada
tanaman mawar. Contoh tanaman yang dikembangbiakan dengan stek adalah ubi
kayu, tebu, kangkung, dan mawar.
c. Sambung/Enten
Menyambung atau mengenten bertujuan menggabungkan dua
sifat unggul dari individu yang berbeda. Misalnya, untuk menyokong
tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat. Sementara
untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan
tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan
memiliki akar kuat dan produktivitas yang tinggi. Contoh tumbuhan
yang bisa disambung adalah tumbuhan yang sekeluarga. Contohnya, tomat
dengan terung.
Berikut
ini adalah cara mengenten tanaman : Alat dan bahan : pisau/cutter yang steril,
tali rafia, dua jenis tumbuhan (terung dan tomat).
Cara menyambung tanaman :
1) Pilih tanaman untuk batang bawah dan
batang atas yang sehat. Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang
atas.
2) Gunakan pisau steril dan tajam, untuk
memotong batang bawah dengan bentuk huruf V, dan potong batang atas dengan
bentuk V terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8 cm.
3) Masukkan batang atas tersebut ke
dalam celah batang bawah, lalu ikat sambungan itu dengan sealtape, atau
potongan plastik bening (dari kantong plastik gula pasir). Usahakan sambungan
tidak terkena air.
4) Untuk mengurangi penguapan dan
mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong
daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.
5) Bungkus batang yang disambung tadi
dengan kantong plastik, dan letakkan di tempat teduh selama sekitar 7-10 hari.
6) Dalam kurun waktu itu akan terlihat
munculnya tunas daun. Buka kantong plastiknya; dan taruh di bawah
matahari.
d. Tempel (Okulasi)
Menempel atau okulasi adalah menempelkan tunas pada batang
tanaman sejenis yang akan dijadikan induk. Tumbuhan yang akan ditempeli harus
yang kuat. Tempel (okulasi) bertujuan menggabungkan dua tumbuhan berbeda
sifatnya. Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah atau
bunga yang berbeda sifat. Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan
menghasilkan dua warna atau lebih yang berbeda. Tumbuhan tersebut akan terlihat
lebih indah karena bunganya berwarna-warni. Pada buah mangga, batang bawah
memiliki perakaran kuat dan dalam serta tahan terhadap penyakit akar. Batang
atas berbuah banyak dan besar serta rasa manis. Dengan okulasi batang atas
ke batang bawah, maka akan didapatkan pohon mangga yang perakarannya kuat dan
tahan terhadap penyakit sekaligus berbuah lebat dan manis. Selain itu okulasi
juga mempercepat tanaman berbuah karena batang atas sudah melewati masa muda.
Berikut
ini adalah cara mengokulasi tanaman: Alat dan bahan: tali rafia, pisau/cutter,
duua jenis tumbuhan ( batang bawah dan batang atas).
Langkah-langkah
mengokulasi tanaman :
1) Siapkan batang bawah, umur tanaman
tergantung dari jenis tanaman apa yang akan diokulasi.
2) Siapkan batang atas berupa kulit
kayu dan mata tunas dari induk tanaman yang berkualitas baik dan memiliki sifat
unggul.
3) Iris dan sayat batang bawah dengan
panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm.
4) Sisipkan mata tunas ke irisan yang
telah dibuat pada batang bawah, lakukan dengan cepat. Jangan sampai luka
sayatan kering. Pastikan tidak ada celah antara luka sayatan dengan mata tunas.
5) Ikat tempelan menggunakan tali
rafia, arah pengikatan dari bawah ke atas sehingga tali tersusun rapat seperti
genting dan tidak ada celah kecuali pada bagian mata tunas.
6) Setelah 2 minggu, lihat mata tunas.
Jika berwarna hijau kemerahan atau hitam berarti okulasi gagal. Sedangkan jika
warnanya masih hijau segar dan melekat pada batang pokok berarti okulasi
berhasil dan ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai 3
minggu.
7) Bila telah ada kepastian bahwa mata
tempelan sudah hidup, segera potong batang yang berada di atas mata tempelan,
tujuannya agar sumber makanan tertuju pada tunas dari tempelan. Jika tidak,
tempelan akan mati. Panjang pemotongan batang dan jarak pemotongan dari mata
tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman yang diokulasi. (sumber :
Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang ).
e. Merunduk
Merunduk adalah membengkokkan sebagian cabang kemudan
membenamkannya ke dalam tanah. Pada batang yang ditimbun tersebut diharapkan
tumbuh akar. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan merunduk di antaranya
arbei, apel, tebu, stroberi, dan melati.
Berikut ini cara melakukan perbanyakan dengan merunduk :
Pilih cabang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang;
1) Bersihkan cabang tanaman bagian
tengah dari daun dan kotoran yang menempel;
2) Bengkokkan cabang tanaman ke tanah
hingga sedikit dari bagian tengah cabang menyentuh tanah;
3) Kubur cabang tanaman tadi dengan
menggunakan tanah;
4) Biarkan selama beberapa hari sambil
menyiram gundukan tanah tersebut;
5) Setelah akar dari bagian tengah
cabang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong
cabang tanaman tadi dari batang utamanya;
6) Tanaman baru siap dipindahkan ke
media tanam.
BAB IV
PENUTUP
1.
Simpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa teknik sambung
merupakan salah satu teknik yang terbaik untuk mengahsilkan tumbuhan dengan
varietas yang baru dengan cara yang amat mudah dan simpel. Selain itu kita juga
dapat mengetahui bahwa sebenarnya sangat banyak teknik sambung yang dapat kita gunakan
untuk menghasilkan tumbuhan baru dengan varietas yang lebih unggul khususnya
pada tanaman adenium. Keberhasilan dari suatu teknik sambung tergantung dari
kehati-hatian kita terhadap alat yang digunakan agar terhindar dari bakteri
serta kesetiaan kita dalam memperhatikan kondisi tanah untuk menunjang
pertumbuhan tanaman secara optimal.
2.
Saran
Adapun saran dari penulis berdasarkan simpulan di atas
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pembaca
Dengan pembuatan makalah mengenai perkembangbiakan vegetatif
buatan sambung (enten) pada tumbuhan adenium penulis menyarankan agar pembaca
tidak hanya mengetahui makna dan jenis dari menyambung tetapi juga dapat
mepraktekkan sendiri bagaimana teknik sambung ini digunakan dan setidaknya
dapat memberi informasi tentang keseluruhan dari teknik sambung tersebut dengan
kata lain dapat menjawab pertanyaan pertanyaan dan masalah yang berkaitan
mengenai teknik sambung serta langkah-langkah dalam menyambung.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sleper D.A. dan J.M. Poehlman. 2006.
Breeding Field Crops. Edisi ke-5. Wiley-Blackwell. Hal. 3.
2. McCouch, S. (2004). "Diversifying
selection in plant breeding". PLoS Biol 2 (10): e347. DOI:10.1371/journal.pbio.0020347.
Diakses pada 24 Agustus 2010.
3. Sisworo W.H. Membangun
Kembali Swa Sembada Beras. [sic!]. Makalah yang disampaikan
dalam ? tanggal 26 April 2007. Laman Bundesverband Deutscher
Pflanzenzüchter e.V.
4. Gewin Virginia . 2003. Genetically
Modified Corn— Environmental Benefits and Risks. PLOS Biology 1: e8.
DOI:10.1371/journal.pbio.0000008
5. Zohary, D. & Hopf, M. 2000.
Domestication of Plants in the Old World. Oxford Univ. Press. London.
6. Purugganan, M.D. (2009-02-12).
"The nature of selection during plant domestication" (pdf). Nature
457: 843-8. DOI:10.1038/nature07895.
No comments:
Post a Comment