ALAT DAN MESIN PANEN & PASCA PENEN
PADA TANAMAN PADI dan KELAPA SAWIT
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan teknologi
dan pemikiran manusia dari waktu ke waktu, cara pemungutan hasil ( panen )
pertanian pun ikut mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan. Tuntutan
kebutuhan manusia akan pangan mendesak pemikir untuk memecahkan masalah
bagaimana meningkatkan produksi, dan produksi kerja sesuai dengan waktu yang
tersedia.
Dalam meningkatkan produksi , salah satu
aspek yang harus ditekan serendah mungkin adalah masalah kehilangan
produksi diwaktu panen. Sedangkan dalam meningkatkan kemampuan kerja adalah
bagaimana menekan waktu yang dibutuhkan dalam memanen dalam satuan luas
tertentu. Ini bertujuan agar dalam waktu yang cepat dapat memungut hasil yang
optimum dengan kehilangan hasil yang serendah mungkin dan efisiensi kerja
serendah mungkin.
Alat dan mesin panen terdiri dari banyak
macam dan jenisnya yang digolongkan menurut jenis tanaman dan tenaga penggerak,
juga menurut cara traditional maupun semi mekanis sampai modern. Menurut jenis
tanaman, alat dan mesin panen digolongkan untuk hasil tanaman yang berupa
biji-bijian, tebu, rumput-rumputan, kapas dan umbi-umbian. Sedangkan untuk
hasil tanaman yang berupa biji-bijian dibagi jenisnya untuk padi, jagung,
kacang-kacangan.
Kegiatan pemanenan bisa dilakukan
menggunakan alat traditional ataupun mesin pemanen. Penggunaan mesin pemanen
ditujukan agar lebih memudahkan petani untuk memunggut hasil panen serta
mengurangi kehilangan hasil panen. Prinsip kerja mesin pemanen mirip dengan
cara kerja orang panen menggunakan sabit. Mesin ini sewaktu bergerak maju akan
menerjang dan memotong tegakkan tanaman dan menjatuhkannya atau merobohkan
tanaman tersebut, bahkan ada yang langsung otomatis mengikat tanaman menjadi
seperti berbentuk sapu lidi berukuran besar.
Penggunaan mesin panen pertama kali di California , Amerika Serikat pada
tahun1885, digunakan untuk pemanenan gandum.
B.
Tujuan
Untuk mengetahui alat alat mesin pertanian
yang digunakan dalam kegiatan panen dan pasca panen pada tanaman padi dan
kelapa sawit.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Dengan
Teknik atau Cara Tradisional
Umumnya dalam cara tradisional ini alat
– alat panen yang digunakan juga sederhana seperti sabit dan ani – ani yang
menggunakan tenaga manusia itu sendiri. Ani – ani dan sabit pada dasarnya
memiliki bagian yang sama, yaitu terbuat dari pisau dan kayu genggaman sebagai
letak pisau. Yang membedakan kedua alat tersebut adalah bentuknya. Pada saat
diperkenalkannya varietas baru padi unggul yang memiliki potensi hasil tinggi
dan berpostur pendek, maka terjadi perubahan penggunaan alat panen dari ani -
ani ke penggunaan sabit. Sehingga pemanenan padi tersebut menyebabkan
kehilangan hasil produksi padi menjadi lebih rendah.
Ani - ani umumnya digunakan petani untuk memanen padi lokal yang tahan rontok dan tanaman padi yang memiliki postur tinggi dengan cara memotong pada tangkainya. Cara panen padi varietas baru padi unggul dengan sabit dapat dilakukan dengan cara potong atas, potong tengah atau potong bawah tergantung cara perontokannya.
Dengan memanen padi menggunakan cara tradisional mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungannya adalah sebagai berikut :
Ani - ani umumnya digunakan petani untuk memanen padi lokal yang tahan rontok dan tanaman padi yang memiliki postur tinggi dengan cara memotong pada tangkainya. Cara panen padi varietas baru padi unggul dengan sabit dapat dilakukan dengan cara potong atas, potong tengah atau potong bawah tergantung cara perontokannya.
Dengan memanen padi menggunakan cara tradisional mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungannya adalah sebagai berikut :
1. Memberikan kesempatan kerja pada
buruh tani.
2. Hasil pemotongan gabah dengan sabit
atau ani - ani ini lebih bersifat terpilih (dapat membedakan padi yang layak
panen dan tidak layak panen).
3. Harga alat panen yang murah, sehingga
bisa dimiliki oleh setiap petani.
Sedangkan kerugiannya, sebagai berikut :
Sedangkan kerugiannya, sebagai berikut :
1. Kebutuhan tenaga orang per hektar
banyak
2. Kehilangan gabah pada waktu panen
relatif lebih tinggi dibandingkan
dengan alat mekanis
dengan alat mekanis
3. Biaya panen perhektar relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan alat
mekanis, tapi biaya awal tidak ada.
mekanis, tapi biaya awal tidak ada.
B. Dengan
Teknik atau Cara Mekanik
Pemanenan padi harus menggunakan alat
dan mesin yang memenuhi persyaratan teknis, kesehatan, ekonomis dan ergonomis.
Pada saat ini, alat dan mesin untuk memanen padi telah berkembang mengikuti
berkembangnya varietas baru yang dihasilkan. Alat pemanen padi telah berkembang
dari ani-ani menjadi sabit biasa kemudian menjadi sabit bergerigi dengan bahan
baja yang sangat tajam dan terakhir telah di introduksikan reaper, stripper dan
combine harvester.
1.
Padi
Cara Pemanenan Padi dengan Reaper
Reaper merupakan mesin pemanen untuk
memotong padi sangat cepat. Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja orang
panen menggunakan sabit. Mesin ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan
memotong tegakan tanaman dan menjatuhkan atau merobohkan tanaman tersebut kearah
samping mesin reaper dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi
seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar.
Bagian komponen mesin reaper adalah
sebagai berikut:
Kerangka utama terdiri dari pegangan
kemudi yang terbuat dari pipa baja dengan diameter ± 32 mm, dilengkapi dengan
tuas kopling, tuas pengatur kecepatan, tuas kopling pisau pemotong yang
merupakan kawat baja, unit transmisi tenaga merupakan rangkaian gigi transmisi
yang terbuat dari baja keras dengan jumlah gigi dan diameter bermacam-macam
sesuai dengan tenaga dan kecepatan putar yang diinginkan, unit pisau pemotong
terletak dalam rangka pisau pemotong yang terbuat dari pipa besi, besi strip,
besi lembaran yang ukurannya bermacam-macam, pisau pemotong merupakan rangkaian
mata pisau berbentuk segitiga yang panjangnya 120 cm, unit roda dapat
diganti-ganti antara roda karet dan roda besi/keranjang, motor penggerak bensin
3 HP – 2200 RPM dan penggunaan reaper di-anjurkan pada daerah yang kekurangan
tenaga kerja dan dioperasikan di lahan pertanian dengan kondisi baik.
1) Penumpukan
dan Pengumpulan Padi
Penumpukan dan pengumpulan merupakan
tahap penanganan pasca panen setelah padi dipanen. Untuk menghindari atau
mengurangi terjadinya kehilangan hasil sebaiknya pada waktu penumpukan dan
pengangkutan padi menggunakan alas. Penggunaan alas dan wadah pada saat
penumpukan dan pengangkutan dapat Pedoman Penanganan Pasca Panen Padi 21
menekan kehilangan hasil antara 0,94 – 2,36 %.
2) Perontokan
Perontokan merupakan tahap penanganan
pasca panen setelah pemotongan, penumpukan dan pengumpulan padi. Pada tahap
ini, kehilangan hasil akibat ketidaktepatan dalam melakukan perontokan dapat
mencapai lebih dari 5 %. Cara perontokan padi telah mengalami perkembangan dari
cara digebot menjadi menggunakan pedal thresher dan power thresher.
a). Perontokan padi dengan cara digebot
Gebotan merupakan alat perontok padi
tradisional yang masih banyak digunakan petani. Bagian komponen alat gebotan
terdiri dari:
(1) Rak perontok yang terbuat dari
bambu/kayu dengan 4 kaki berdiri di atas tanah, dapat dipindah-pindah.
(2) Meja rak perontok terbuat dari
belahan bambu/kayu membujur atau melintang dengan jarak renggang 1 – 2 cm.
(3) Di bagian belakang, samping kanan
dan kiri diberi dinding penutup dari tikar bambu, plastik lembaran atau terpal
sedangkan bagian depan terbuka.
b). Perontokan padi dengan pedal
thresher
Dengan menggunakan pedal tresher maka
didapat beberapa keuntungan diantaranya dapat menghasilkan hasil lebih baik
juga menunjukkan efisiensi waktu dan tenaga lebih tinggi , kehilangan bulir
yang lebih rendah kapasitas kerja 75 – 100 kg per jam dan cukup dioperasikan
oleh 1 orang.
Berikut ini cara perontokan padi dengan
pedal thresher :
Pedal perontok diinjak dengan kaki naik
turun, putaran poros pemutar memutar silinder perontok. putaran silinder
perontok yang memiliki gigi perontok dimanfaatkan dengan memukul gabah yang
menempel pada jerami sampai rontok, dan arah putaran perontok berlawanan dengan
posisi operator (menjauh dari operator).
c). Perontokan dengan Mesin Power
Thresher
Mesin
Power Thresher (Mesin Perontok Padi) adalah jenis mesin perontok yang telah
terbukti sangat cocok dengan berbagai jenis lahan persawahan di Indonesia.
Unsur-unsur yang mendukung peningkatan
keuntungan adalah kecepatan proses perontokan dan pembersihan sehingga
menghemat waktu. Lebih penting lagi power thresher terbukti dapat mengurangi
kehilangan gabah saat perontokan dan mengurangi kerusakan (pecah) butir gabah
sehingga petani memperoleh nilai tambah dalam usaha taninya.
3) Pengupas
Penggilingan merupakan proses untuk
mengubah gabah menjadi beras. Proses penggilingan gabah meliputi pengupasan
sekam, pemisahan gabah, penyosohan, pengemasan dan penyimpanan. Bagian komponen
mesin penggiling terdiri dari :
a. Motor penggerak
b. Pengupas sekam biasanya dipakai tipe
roll karet
c. Pemisah gabah
d. Penyosoh
e. ITGM atau Integrated Thressing
Grading Machine
ITGM atau Integrated Thressing Grading
Machine adalah mesin pertanian yang dapat digunakan untuk merontokkan sekaligus
mengupas padi menjadi beras dan memisahkan menirnya. ITGM memiliki 4
bagian utama, yaitu :Thresher, Huller, Selector, Converyor .
4) Pengeringan
Pengeringan merupakan proses penurunan
kadar air gabah sampai mencapai nilai tertentu sehingga siap untuk
diolah/digiling atau aman untuk disimpan dalam waktu yang lama. Pada saat ini
cara pengeringan padi telah berkembang dari cara penjemuran menjadi pengering
buatan.
1. Penjemuran
Penjemuran merupakan proses pengeringan
gabah basah dengan memanfaatkan panas sinar matahari. Untuk mencegah
bercampurnya kotoran, kehilangan butiran gabah, memudahkan pengumpulan gabah
dan menghasilkan penyebaran panas yang merata, maka penjemuran harus dilakukan
dengan menggunakan alas. Penggunaan alas untuk penjemuran telah berkembang dari
anyaman bambu kemudian menjadi lembaran plastik/terpal dan terakhir lantai dari
semen/beton.
2. Pengering Buatan
a. Flat Bed Dryer
Flat Bed Dryer merupakan mesin pengering
yang terdiri dari: (1) Kotak pengering terbuat dari plat lembaran, berbentuk
kotak persegi panjang dengan ukuran bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Pada
kira-kira bagian kotak terdapat sekat/lantai yang berlubang terbuat dari plat
baja, terbagi menjadi 2 ruangan, atas dan bawah. (2) Blower/kipas dan kompor
panas terletak di sebelah luar kotak pengering, dihubungkan dengan cerobong.
(3) Kompor pemanas memakai bahan bakar minyak tanah.
b. Continuous Flow Dryer
Continuous Flow Dryer merupakan mesin
pengering dengan bagian komponen mesin yeng terdiri dari kotak pengering,
komponen pemanas seperti kompor, kipas / blower, motor penggerak, dan screw
conveyor discharge. Pengeringan dengan continuous flow dryer dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
- Gabah yang akan dikeringkan dimasukan
pada kotak pengering. Udara pemanas dihembuskan pada salah satu sisi kotak
pengering dan keluar lewat sisi yang lain.
- Pada saat pengeringan gabah terus
turun ke bawah dan dikeluarkan pada bagian bawah “Screw Conveyor Dischange” yang
terletak pada bagian bawah kotak pengering. Besarnya kecepatan keluarnya gabah
dapat diatur.
2.
Kelapa Sawit
Hasil panen dari kebun merupakan tandan
buah segar (TBS) yang harus segera diangkut ke pabrik pengolahan untuk
mendapatkan hasil minyak kelapa sawit yang bermutu tinggi. Proses pengolahan
hasil panen ini berlangsung cukup panjang, dimulai dari pengangkutan TBS dari
lahan pertanaman ke pabrik pengolahan sampai menghasilkan minyak kelapa sawit
dan hasil sampingannya.
Alat untuk panen kelapa sawit adalah :
1. Dodos merupakan alat panen untuk memotong buah kelapa sawit yang baru panen hingga berumur 10 tahun
2. Egrek merupakan alat panen untuk memotong buah kelapa sawit yang panen diatas 10 tahun.
3. Kampak merupakan alat panen untuk memotong tangkai atau gagang dan memotong pelepah.
4. Gancu merupakan alat panen untuk mengangkat buah ke angkong atau ke jalan
5. Angkong merupakan alat panen untuk mengangkat buah dari piringan ke tph.
1. Dodos merupakan alat panen untuk memotong buah kelapa sawit yang baru panen hingga berumur 10 tahun
2. Egrek merupakan alat panen untuk memotong buah kelapa sawit yang panen diatas 10 tahun.
3. Kampak merupakan alat panen untuk memotong tangkai atau gagang dan memotong pelepah.
4. Gancu merupakan alat panen untuk mengangkat buah ke angkong atau ke jalan
5. Angkong merupakan alat panen untuk mengangkat buah dari piringan ke tph.
Hasil olahan utama TBS pada pabrik
pengolahan adalah:
a. Minyak sawit yang merupakan hasil
pengolahan daging buah,
b. Minyak inti sawit yang dihasilkan
dari ekstraksi inti sawit.
1) Pengangkutan TBS ke Pabrik Pengolahan
Tandan buah segar (TBS) yang baru
dipanen harus segera diangkut ke pabrik dapat segera diolah. Buah yang tidak
dapat segera diolah akan mengalami kerusakan atau akan menghasilkan minyak
dengan kadar asam lemak bebas tinggi, sehingga sangat berpengaruh tidak baik
terhadap kualitas minyak yang dihasilkan.
Salah satu upaya untuk menghindari
terbentuknya asam lemak bebas adalah pengangkutan buah dari kebun ke pabrik
harus dilakukan secepatnya dan menggunakan alat angkut yang baik, seperti lori,
traktor gandengan, atau truk. Sebaiknya dipilih alat angkut yang besar, cepat,
dan tidak terlalu banyak membuat guncangan selama dalam perjalanan. Hal ini
untuk menjaga agar perlukaan pada buah tidak terlalu banyak.
TBS yang sudah diterima dari kebun dan
sudah ditimbang harus secepat mungkin masuk pengolahan tahap pertama agar
gradasi mutu dapat ditekan sekecil mungkin, yaitu tahap perebusan atau
sterilisasi tanda buah. Hasil terpenting dari tanaman kelapa sawit adalah
minyak sawit yang dari ekstraksi daging buah (pericarp). Hasil lain yang tidak
kalah penting adalah minyak inti sawit atau kernel yang juga diperoleh dengan cara
ekstraksi.
Pertama tandan buah diletakkan di
piringan Buah yang lepas di satukan dan dipisahkan dari tandan. Kemudian tandan
buah dibawa ke Tempat Pengumpulan Buah (TPH) dengan truk tanpa ditunda. Di TPH
tandan diatur berbaris 5 atau 10. Buah kelapa sawit harus segera diangkut ke
pabrik untuk segera diolah. Penyimpanan menyebabkan kadar asam lemak bebas
tinggi. Pengolahan dilakukan paling lambat 8 jam setelah panen.
Di pabrik buah akan direbus, dimasukkan
ke mesin pelpas buah, dilumatkan didalam digester, dipres dengan mesin untuk
mengeluarkan minyak dan dimurnikan. Sisa pengepresan berupa ampas dikeringkan
untuk memisahkan biji dan sabut. Biji dikeringkan dan dipecahkan agar inti
(kernel) terpisah dari cangkangnya.
Adapun alat-alat yang digunakan dalam pemrosesan
buah kelapa sawit menjadi minyak yaitu :
1. Pengeringan
Minyak (vacum dryer)
Vacum dryer adalah alat yang berfungsi
untuk memisahkan air dari minyak dengan cara penguapan dalam kondisi hampa
udara. Hasil yang diharapkan dari proses ini adalah minyak dengan kadar air 0,1
– 0,15% dan kadar kotoran 0,013 – 0,015%.
Melalui tangki apung (float tank) inilah
yang mengatur jumlah minyak, pertama minyak dialirkan ke vacum drayer. Minyak
terhisap kedalam tabung melalui pemercikan (nozzle) karena adanya hampa udara
dan minyak terpencar kedalam tabung hampa. Uap air dari tabung hampa terhisap
oleh ejector 1, masuk kedalam kondensor 1, sisa uap kondensor 1 terhisap oleh
ejector 2, masuk kedalam kondensor 2, sisa uap terakhir dihisap oleh ejector 3
dan dibuang ke atmosper atau udara. Air yang terbentuk dalam kondensor 1 dan 2
langsung dibuang. Minyak ditampung di Tangki Minyak produksi (oil transfer tank
)dan selanjutnya dipompakan ketangki timbun.
2. Saringan Bergetar (Vibrating Screen)
2. Saringan Bergetar (Vibrating Screen)
Saringan Bergetar digunakan untuk
memisahkan benda-benda padat yang terikut minyak kasar. Benda-benda yang berupa
ampas yang disaring pada saringan ini dikembalikan ke bottom cross conveyor
untuk diproses kembali. Cairan minyak ditampung dalam tangki minyak kasar
(Crude Oil Tank / Bak RO). Saringan getar terdiri dari 2 tingkat saringan
dengan luas permukaan masing-masing 2 M2. Tingkat atas memakai kawat saringan
mesh 30 sedangkan tingkat bawah memakai mesh 40. Untuk memudahkan penyaringan
maka pada waktu penyaringan masa minyak diencerkan dengan air panas yang
bersuhu ± 60°C.
Hal – hal yang perlu diperhatikan :
1) Pengenceran
dengan air diatur sehingga cairan dalam tangki mempinyai perbandingan 1 bagian
minyak dan 2 bagian lumpur ( sludge ).
2) Jumlah getaran ayakan 1400 – 3000
getaran / menit.
3. Boiler
Boiler adalah alat yang di gunakan untuk menghasilkan steam.
A. Inspeksi dan Persiapan Pengapian boiler
3. Boiler
Boiler adalah alat yang di gunakan untuk menghasilkan steam.
A. Inspeksi dan Persiapan Pengapian boiler
Langkah persiapan yang harus dilakukan :
a. Yakinkanlah
bahwa semua bagian-bagian yang berputar dan bergerak/bergeser telah diberi
minyak pelumas secukupnya.
b. Masuklah
ke dalam ruang pembakaran dan periksa secara berhati-hati kondisi roster,
kondisi dinding dapur, dan nozel udara apakah ada kemungkinan tersumbat.
c. Yakinkanlah
bahwa alat kontrol tekanan ruang dapur telah berfungsi dengan sempurna.
d. Periksa
semua damper pengatur udara untuk dicoba dan diteliti ratio (perbandingan)
pembukaan alat penyetel dengan posisi damper. Buka penuh damper Induced Draft
fan.
e. Periksa
kwantity (jumlah) bahan bakar apakah sudah cukup tersedia untuk pengoperasian
awal.
f. Operasikan
peralatan pengisi bahan bakar dalam keadaan kosong untuk meneliti fungsinya.
Selanjutnya masukkan bahan bakar ke dalam ruang bakar hingga merata diatas
rangka bakar dan lakukan pengapian untuk pemanasan awal dengan tanpa mengoperasikan
komponen-komponennya kecuali Instrument Panel.
g. Untuk
pengoprasian ketel, pada saat pemanasan awal keterangan blow down pada header
Atas dan kerangan starting valve harus terbuka penuh. Kedua kerangan ini boleh
ditutup penuh setelah main steam valve (kerangan utama) dibuka.
2) Pengapian boiler
Setelah persiapan pengapian telah
terpenuhi, yakinkan bahwa didalam ruang dapur telah menerima panas secara
merata, dan dari keterangan Air Vent telah keluar steam yang berarti tidak akan
terjadi pemuaian mendadak, dan telah diperoleh tekanan pada ketel min. 1-1,5
kg/cm2 selama pemanasan awal. Maka kita dapat melakukan pengapian dengan
mengikuti prosedur dibawah ini :
1) Periksa Kondisi air dalam water level
(gelas penduga).
2) Operasikan komponen-komponen seperti
:
Double damperØ Draft
ControlØ
Perhatikan jika ada kesalahan fungsinya.
3) Operasikan I.D.fan dengan damper
ditutup sama sekali. Perlu diketahui bahwa didalam Boiler Panel dilengkapi
dengan system Inter lock.
4) Setelah I.D. Fan beroperasi normal,
posisikan handle draft control ke posisi Auto.
30 – 40 %.±
30 – 40 %.±
5) Operasikan F.D.Fan dengan damper
utama ditutup sama sekali dan damper udara dibawah fire grate tetap buka
6) Operasikan jet Fan (2nd F.D.Fan)
dengan damper utama dibuka 50-70%, 30 % dan damper udara ke chute
bahan±damper ke ruang bakar dibuka bakar sesuai kebutuhan (lihat
posisi jatuhnya bahan bakar didalam ruang bakar). 15 menit untuk±Biarkan
kondisi seperti ini selama menstabilkan system balancing draft
didalam ruang dapur.
7) Perhatikan bila boiler yang
menggunakan Super Heater. Maka pada saat start pengoperasiannya kerangan blow
down pada super heater dan starting valve harus terbuka 100% : gunanya agar
kandungan air yang tertinggal didalam pipa super heater keluar. Kerangan blow down
dari super heater ini dapat ditutup setelah Main Steam valve (kerangan utama)
dibuka.
8) Operasikan alat pensupply bahan bakar
(Rotary Feeder).
9) Karena pembakaran didalam ruang dapur
belum besar, jatuhkan bahan bakar secara perlahan-lahan hingga tekanan furnace
mencapai -5 s/d -10mm Ag, prosedure ini harus ditempuh secepat mungkin setelah
tekanan dapur menaik, sebab kemungkinan timbul tekanan balik (back fire).
Jangan berdiri tepat didepan lobang pengisian.
10) Tutup kerangan buang udara (Air
Vent) bila tekanan Boiler mencapai 0,5 – 1 kg/cm2
11) Untuk menaikkan tekanan dapat
dilakukan dengan jalan membuka damper utama F.D.Fan yang dapat dikontrol
melalui instrument panel. Ikuti prosedur-prosedur menaikkan tekanan dibawah ini
:
Untuk menaikkan tekanan harus ikut
mempertimbangkan faktor thermal expansi (pemuaian panas) dari badan, dinding
dapur dan bagian-bagian lain ketel agar tidak terjadi bahaya lanjutan akibat
pemuaian paksa. Menaikkan tekanan dengan tiba-tiba akan mengakibatkan bahaya
kebocoran atau retak pada pasangan batu api. Pada saat tekanan Boiler naik
secara perlahan-lahan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Apabila Uap mulai terjadi, setiap
kerangan uap harus dioperasikan untuk menjaga agar handle dari masing-masing
kerangan itu dapat bergerak bebas walaupun ada thermal expansi.
2. Untuk Boiler baru, apabila tekanan
mencapai 5-10 kg/cm2 setiap sambungan dengan mur pada tutup manhole harus
dikencangkan kembali. Meter level air, kerangan pembuang, meter tekanan dan
peralatan-peralatan lainnya harus diinspeksi kefungsiannya.
3. Apabila ketel telah mencapai tekanan
kerja normal, kerangan pengaman (safety valve) harus dicoba kefungsiannya
dengan jalan mengangkat handlenya untuk meyakinkan bahwa kerangan pengaman itu
dapat bekerja dengan baik
4. Lakukan pemanasan pada steam pump,
agar steam pum dapat tetap stand by untuk menjaga apabila arus listrik putus
pada saat boiler sedang full operation.
5. Diperiksa bagian luar dari dapur dan
ducting atas kemungkinan rusak yang disebabkan oleh thermal expansie.
6. Diteliti apakah ada kondisi yang
kemungkinan abnormal pada setiap bagian yang berputar atau bergerak. Perhatian
khusus diberikan pada kemungkinan terlalu panasnya Induced Draft fan.
7. Penyaluran uap pada waktu operasi
normal dari ketel .
Setiap kerangan pembuang (drain valve) pada pemipaan uap harus dibuka.Þ
Yakinkanlah bahwa tidak ada terjadi bahaya Hummering air, atau bunyiÞabnormal atau kebocoran setelah dibukanya keran stop utama.
Setiap kerangan pembuang (drain valve) pada pemipaan uap harus dibuka.Þ
Yakinkanlah bahwa tidak ada terjadi bahaya Hummering air, atau bunyiÞabnormal atau kebocoran setelah dibukanya keran stop utama.
Pembukaan total kerangan uap uap
utama secara tiba-tiba harusÞdihindarkan. Yang dikhawatirkan kemungkinan
turunnya tekanan secara tiba-tiba dan kenaikkan level air yang tiba-tiba, yang
akan menyebabkan bahaya lanjutan.
4. Digester
Fungsi dari digester adalah :
4. Digester
Fungsi dari digester adalah :
a) Untuk melepaskan daging buah dari nut
(biji )
b) Untuk melumatkan buah agar efisien dalam proses pengempaannya
c) Untuk menaikkan temperature buah
d) Untuk melepaskan sel-sel minyak dari sel daging buah
e) Untuk mengalirkan sebagian minyak yang terbentuk di digester sehingga mengurangi volume pengempaan .
b) Untuk melumatkan buah agar efisien dalam proses pengempaannya
c) Untuk menaikkan temperature buah
d) Untuk melepaskan sel-sel minyak dari sel daging buah
e) Untuk mengalirkan sebagian minyak yang terbentuk di digester sehingga mengurangi volume pengempaan .
Digester merupakan sebuah tabung
silinder vertical yang didalam nya dipasang pisau-pisau pengaduk. Dalam
digester terdapat beberapa tingkat pisau yang terikat pada poros dan di
gerakkan oleh motor listrik. Pisau bagian atas digunakan untuk mencacah/melumat
borondolan, dan pisau bagian bawah (Stirring arm bottom) digunakan untuk
mendorong massa keluar dari ketel adukan menuju screw press
Untuk memudahkan pencacahan/pelumatan diperlukan panas 90-95oC, yang menggunakan tekanan uap langsung sebesar 3 kg/cm2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengadukan, yaitu :
Untuk memudahkan pencacahan/pelumatan diperlukan panas 90-95oC, yang menggunakan tekanan uap langsung sebesar 3 kg/cm2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengadukan, yaitu :
a) Kematangan buah yang direbus, jika
buah mentah maka daging buah sulit dilepas dari nut dan sulit dilumat.
b) Volume digester minimal ¾ penuh
c) Waktu pengadukan pada digester yang baik adalah ±20 menit.
d) Temperature yang terlalu rendah dapat mengakibatkan minyak sulit dipress karena kekentalan minyak rendah.
b) Volume digester minimal ¾ penuh
c) Waktu pengadukan pada digester yang baik adalah ±20 menit.
d) Temperature yang terlalu rendah dapat mengakibatkan minyak sulit dipress karena kekentalan minyak rendah.
5. Sentripusi Sludge (Sludge Separator)
Sentripusi Sludge berfungsi untuk
mengutip minyak yang masih terkandung dalam sludge. Dengan gaya sentrifugal
minyak yang berat jenisnya lebih kecil bergerak menuju ke poros dan terdorong
keluar melalui sudu-sudu (paringan disc) menuju reclaimed oil tank dan kemudian
akan di pompakan ke tangki pemisah (continuous settling tank). Cairan dan sludge
yang berat jenisnya lebih besar terdorong kebagian dinding bowl dan keluar
melalui nozzle. Hal-hal yang harus di perhatikan dalam pengoperasiannya, yaitu
:
1. Suhu sludge yang masuk harus di
kontrol sekitar 90-950C
2. Penambahan air uuntuk dilusi harus menggunakan air panas
3. Setiap empat jam dilakukan pencucian bowl
4. pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap hari
6. Screw Press
2. Penambahan air uuntuk dilusi harus menggunakan air panas
3. Setiap empat jam dilakukan pencucian bowl
4. pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap hari
6. Screw Press
Screw press adalah alat yang digunakan
untuk memisahkan minyak kasar dari daging buah dan biji. Alat ini terbuat dari
sebuah tabung berlubang-lubang yang di dalamnya terdapat dua buah screw yang
pada ujungnya terdapat konus yang dapat maju mundur secara hidrolis. Massa yang
keluar dari ketel adukan melalui feed screw (sebagian minyak keluar) masuk ke
dalam main screw lalu ditampung dalam talang minyak oil gutter. Untuk
mempermudah pemisahan dan pengaliran minyak pada feed screw dilakukan injeksi
uap pada digester dan penambahan air panas pada temperatur 90-95oC. Ampas akan
diolah untuk mendapatkan inti (kernel).
Pelumatan pada screw press memakai air pengencer yang berfungsi untuk mempermudah pemerasan minyak pada fibre, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pengentalan (emulsi).
Pelumatan pada screw press memakai air pengencer yang berfungsi untuk mempermudah pemerasan minyak pada fibre, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pengentalan (emulsi).
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam
pengempaan :
1) Pada pengempaan
dilakukan injeksi uap dan air panas pada temperature 90-95oC.
2) 2)
Penekanan harus dilakukan berangsur – angsur dari tekanan rendah ke tekanan
tinggi ±40 bar.
Tekanan kempa yang terlalu tinggi
menyebabkan :
1) Jumlah biji pecah bertambah
2) Jumlah serat – serat halus yang terikut minyak bertambah sehingga mempersulit prosess selanjutnya.
Tekanan kempa yang rendah menyebabkan :
1) Cake basah, kerugian minyak pada ampas dan biji tinggi.
2) Pemisahan biji dan ampas tidak sempurna.
3) Ampas menjadi basah, sehingga tidak dapat digunakan sebagai bahan baku ketel uap.
4) Jumlah air pengencer, air pengencer yang terlalu berlebihan dapat mempengaruhi kandungan air cake yang tinggi, sehingga pemecahan cake akan lebih sulit pada CBC (Cake Breaker Conveyor)
5) Pemberian air dilakukakn dengan cara menyiram cake dalam pressan dari atas bagian tengah atau di chute screw press.
1) Jumlah biji pecah bertambah
2) Jumlah serat – serat halus yang terikut minyak bertambah sehingga mempersulit prosess selanjutnya.
Tekanan kempa yang rendah menyebabkan :
1) Cake basah, kerugian minyak pada ampas dan biji tinggi.
2) Pemisahan biji dan ampas tidak sempurna.
3) Ampas menjadi basah, sehingga tidak dapat digunakan sebagai bahan baku ketel uap.
4) Jumlah air pengencer, air pengencer yang terlalu berlebihan dapat mempengaruhi kandungan air cake yang tinggi, sehingga pemecahan cake akan lebih sulit pada CBC (Cake Breaker Conveyor)
5) Pemberian air dilakukakn dengan cara menyiram cake dalam pressan dari atas bagian tengah atau di chute screw press.
7. Sentripusi Minyak (Oil Purifier)
Sentripusi Minyak adalah alat yang
digunakan untuk mengurangi kadar air dan kadar kotoran pada minyak produksi
dengan mekanisme gaya sentrifugal, prinsip kerjanya adalah gerakan putar dengan
kecepatan antara 5000-6000 rpm dan suhu minyak diusahakan 90 – 950C. Akibat
gaya sentrifugal yang terjadi maka minyak yang mempunyai berat jenis lebih
kecil bergerak ke arah poros, dan terdorong keluar oleh sudu – sudu, sedangkan
kotoran dan air yang berat jenisnya lebih besar terdorong kearah dinding bowl.
Air keluar, dan padatan melekat pada dinding bowl yang dapat di bersihkan
dengan pencucian.
8. Drum Pemolis (Polishing Drum)
8. Drum Pemolis (Polishing Drum)
Polishing drum adalah alat yang
berfungsi untuk membersihkan serat-serat yang masih melekat pada biji dan juga
memisahkan biji-biji kecil dan inti pecah yang terikut. Pollishing drum terdiri
dari sebuah drum yang diputar oleh sebuah rantai dan sisi di ujung drum
berlubang-lubang sesuai ukuran nut.
9. Hydrocyclone
9. Hydrocyclone
Hydrocyclone merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk memisahkan inti dan
cangkang dengan berdasarkan gravity dengan media air. Cangkang dan inti masuk
ke Bak Hydrocyclone dipompakan ke cyclone inti berdasarkan putaran air melalui
cones dengan diameter 45-48 mm, lalu inti yang ringan naik keatas masuk ke
tromol inti, untuk selanjutnya dikirim ke kernel driyer. Sedangkan fraksi berat
(cangkang) jatuh ke bawah masuk ke bak Hydrocyclone cangkang dan dipompakan ke
cyclone cangkang berdasarkan putaran melalui cones dengan diameter 53-55 mm
untuk pemisahan kembali. Cangkang ke Hopper cangkang, sedang intinya masuk ke
bak Hydrocyclone inti untuk proses pemisahan kembali.
10. Rebusan(Sterilizer)
Tahap pengolahan TBS yang pertama adalah
proses perebusan atau sterilisasi yang dilakukan dalam bejana bertekanan
(steriliser) dengan menggunakan uap air jenuh (saturated steam). Penggunaan uap
jenuh memungkinkan terjadinya proses hidrolisa/penguapan terhadap air di dalam
buah, jika menggunakan uap kering akan dapat menyebabkan kulit buah hangus
sehingga menghambat penguapan air dalam daging buah dan dapat juga mempersulit
proses pengempaan. Oleh karena itu, pengontrolan kualitas steam yang dijadikan
sebagai sumber panas perebusan menjadi sangat penting agar diperoleh hasil
perebusan yang sempurna.
Proses perebusan TBS dilakukan dengan tujuan:
Proses perebusan TBS dilakukan dengan tujuan:
1. Menghentikan
aktifitas enzim lipase yang dapat menjadi katalisator dalam pembentukan
trigliserida dan kemudian memecahnya untuk menjadi Asam Lemak Bebas (ALB).
Aktivitas enzim akan berhenti jika diberikan suhu minimum 50oC, pada proses
perebusan temperatur di dalam steriliser mencapai 120oC dengan tekanan 2,8 bar.
2. Melepaskan buah dari spiklet melalui cara hidrolisa hemiselulosa dan pektin yang terdapat di pangkal buah, dengan demikian akan mempermudahkan brondolan lepas dari tandannya pada saat proses penebahan dan juga akan mempermudah proses ekstraksi pengutipan minyak dan inti sawit.
3. Melunakkan daging buah sehingga mudah diaduk dan memudahkan pemisahan minyak dan cake ketika dikempa.
4. Pengurangan kadar air dalam buah dan inti, sehingga memudahkan pemisahan partikel–partikel minyak dari pericarp dan serat-serat dari biji selama pengadukan ataupun saat proses pemisahan serat dengan biji serta pengeringan inti (dehidrasi) di dalam notten akan mempermudah lepasnya (lekang) inti dari cangkang saat poses pemecahan biji.
5. Memecah emulsi di dalam pericarp
dengan pemanasan yang mampu menyusup sampai ke dalam daging buah sehingga
memudahkan pemisahan minyak dan air pada CST.
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan
alat dan mesin dalam pemanenan padi dapat meningkatkan efektifitas dan
pendapatan petani serta mampu mengurangi lama nya waktu bekerja dan jumlah
pekerja,sehingga dengan demikian biaya produksi tidak terlalu besar dan biaya
pendapatan dapat meningkat.
Alat
yang umum digunakan untuk panen kelapa sawit ini ada dua jenis dan dibedakan
dari umur tanaman itu sendiri, alat yang digunakan untuk tanaman yang berumur
< 7 tahun adalah dodos sedangkan tanaman yang berumur > 7 tahun alat yang
digunakan yaitu egrek.
B. Saran
Alat yang digunakan untuk panen padi
harus sesuai dengan varietas yang di gunakan agar hasil panen yang di peroleh
dapat maksimal.
Sebaik
nya alat panen yang digunakan pada tanaman sawit ini di bantu dengan tenaga
mesin agar lebih menghemat waktu dan tenaga kerja.
|
Artikel bagus, Pernahkah Anda mendengar LFDS (Le_Meridian Funding Service, Email: lfdsloans@outlook.com --WhatsApp Contact: +1-9893943740--lfdsloans@lemeridianfds.com) adalah ketika layanan pendanaan AS / Inggris mereka memberi saya pinjaman $ 95.000,00 untuk memulai bisnis saya dan saya telah membayar mereka setiap tahun selama dua tahun sekarang dan saya masih memiliki 2 tahun lagi walaupun saya senang bekerja dengan mereka karena mereka adalah Pemberi Pinjaman asli yang dapat memberi Anda segala jenis pinjaman.
ReplyDelete